Hadits 10 Kitab Iman dari al-Lu'Lu' wa al-Marjan
(10) Bab: Perintah Beriman Kepada Allah, Rasul-Nya, Syari'at Islam dan Mendakwahkannya
حديث ابْنِ عَبّاس قَالَ:
إِنَّ وَفْدَ عَبْدِ الْقَيْسِ لَمّا أَتَوُا النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنِ
الْقَوْمُ أَوْ مَنِ الْوَفْدُ.
قَالُوا: رَبِيعَةَ.
قَالَ: مَرْحَبًا
بِالْقَوْمِ أَوْ بِالْوَفْدِ غَيْرَ خَزايا وَلاَ نَدَامَى.
فَقالُوا: يا رَسُولَ اللهِ إِنَّا لاَ
نَسْتَطِيعُ أَنْ نَأْتِيَكَ إِلاَّ في الشَّهْرِ الْحَرامِ، وَبَيْنَنَا
وَبَيْنَكَ هَذا الْحَيُّ مِنْ كُفّارِ مُضَرَ، فَمُرْنَا بِأَمْرٍ فَصْلٍ
نُخْبِرْ بِهِ مَنْ وَرَاءَنا وَنَدْخُلْ بِهِ الْجَنَّةَ،
وَسَأَلُوهُ عَنِ الأَشْرِبَةِ فَأَمَرَهُمْ بِأَرْبَعٍ وَنَهاهُمْ
عَنْ أَرْبَعٍ: أَمَرَهُمْ بِالإِيمانِ بِاللهِ وَحْدَهُ، قَالَ: أَتَدْرُونَ
مَا الإِيمانُ بِاللهِ وَحْدَهُ.
قَالُوا: اللهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ،
قَالَ: شَهادَةُ
أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ، وَإِقامُ الصَّلاةِ
وَإِيتاءُ الزَّكاةِ وَصِيامُ رَمَضَانَ وَأَنْ تُعْطُوا مِنَ الْمغنَمِ الْخُمُسَ.
وَنَهاهُمْ عَنْ أَرْبَعٍ: عَنِ
الْحَنْتَمِ وَالدُّبَّاءِ وَالنَّقِيرِ وَالمُزَفَّتِ وَرُبَّما قَالَ
المُقَيَّرِ وَقالَ: احْفَظُوهُنَّ وَأَخْبِرُوا
بِهِنَّ مَنْ وَراءَكُمْ.
Ibnu Abbas mengisahkan, “Ketika utusan dari Abdul Qais datang kepada
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,
beliau bertanya, ‘Utusan siapakah kalian?’
‘Utusan Rabi’ah,’ jawab mereka.
Beliau lantas bersabda, ‘Selamat datang
rombongan utusan yang tidak berduka (secara suka rela masuk Islam) dan tidak
akan menyesal.’
Lalu mereka bekata, ‘Wahai Rasulullah, kami hanya bisa mendatangi Anda
ketika bulan-bulan Haram saja (Rajab, Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram)
karena di antara kami dan tempat Anda ada suku kafir Mudhar. Maka, perintahkan-lah
kepada kami perrkara yang sederhana dan jelas untuk kami beritakan kepada
orang-orang yang berada dibelakang kami, yang dengan begitu kami bisa masuk
surga.’
Mereka juga menanyakan perihal minuman, lalu beliau memerintahkan empat hal
dan melarang empat hal kepada mereka. Beliau memerintahkan untuk beriman kepada
Allah semata, kemudian bertanya, ‘Tahukah kalian
apa makna beriman kepada Allah semata?’
Mereka menjawab, ‘Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.’
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Bersaksi
bahwa tiada Ilah (yang berhak diibadahi) selain Allah dan Muhammad adalah
utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadhan, dan
memberikan seperlima dari hasil ghanimah.’
Beliau melarang empat hal, yaitu membuat arak dalam guci (al-hantam), dalam
buah labu – yang dikeringkan (ad-duba’), bejana dari akar pohon kurma yang
dilubangi(an-naqir), atau bejana yang dicat dengan ter (al-muzaffat).
Sepertinya beliau juga menyebutnya dengan muqayyar. Kemudian beliau bersabda, ‘Ingatlah semua pesan itu dan beritakan kepada orang-orang
yang berada di belakang kalian.”[1]
[1] HR. Bukhari, Kitab: “Iman”
(2), Bab: Pembagian seperlima bagian ghanimah merupakan bagian dari iman (40).
Post a Comment